!-- DahsyAd - ad code starts -->

Sabtu, 29 Oktober 2011

Dasar-Dasar Akuntansi


Pendahuluan

Dasar-Dasar Akuntansi

 



GAMBARAN UMUM AKUNTANSI

Akuntansi adalah bahasa bisnis (accounting is the business language), bahasa yang diterjemahkan kedalam suatu sistem informasi yang memberikan informasi penting mengenai aktivitas keuangan suatu organisasi (termasuk perusahaan, lembaga pemerintahan, bahkan toko kecil-pun membutuhkan akuntansi. Sehingga akuntansi ada dimana-mana dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari baik bagi individu maupun bagi organisasi. 

Pengembangan akuntansi berlandaskan pada 3(tiga) pilar utama, yaitu Pilar matematika (Menjaga keseimbangan antara total pengguna dana dan total pemerolehan dana), Pilar prinsip-prinsip dasar (menjadikan pengembangan akuntansi lebih terarah), serta Pilar rancang-bangun (menjadikan akuntansi dapat menyajikan informasi keuangan sesuai kebutuhan para pengguna).

DEFINISI AKUNTANSI

Menurut American Accounting Association, Akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Sedangkan menurut Warsono, Darmawan, dan Ridha, akuntansi adalah proses sistematis untuk mengolah transaksi menjadi informasi keuangan yang bermanfaat bagi para penggunanya.

Akuntansi terdiri dari tiga pilar utama, yaitu :
  1. Input (masukan) ; Berupa transaksi, yaitu peristiwa bisnis yang bersifat keuangan.
  2. Proses (prosedur) ; Meliputi berbagai fungsi mulai dari pengidentifikasian transaksi sampai dengan penyajian informasi keuangan. Proses utama akuntansi adalah pencatatan yang terdiri dari 2 (dua) fungsi yaitu penjurnalan, dan pemindah-bukuan.
  3. Output (Keluaran) ; Berupa informasi keuangan, salah satu output akuntansi yang banyak dikenal adalah laporan keuangan yang terdiri dari laporan keuangan, perubahan modal, arus kas, dan neraca.

PEMAKAI INFORMASI AKUNTANSI
Pemakai informasi akuntansi terdiri dari 2 (dua) kelompok, yaitu :

Pihak Internal
Pihak yang berhubungan langsung dengan operasi perusahaan sehari-hari, yaitu pemimpin perusahan. Pemimpin perusahaan sangat berkepentingan terhadap informasi akuntansi karena dialah yang paling bertanggung jawab atas kemajuan perusahaan. Berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemimpin perusahaan perlu dikomunikasikan baik kedalam maupun keluar perusahaan.

Pihak Eksternal
Adalah pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan tetapi tidak terlibat secara langsung dalam membuat berbagai keputusan dan kebijakan operasional perusahaan. Pihak eksternal terdiri dari pihak-pihak sebagai berikut :
  1. Pemilik
    Adalah pihak yang berkepentingan atas maju-mundurnya perusahaan karena merekalah yang menanggung risiko atas modal yang di setornya kedalam perusahaan. Perusahaan mengalami kerugian, maka pemilik menghadapi risiko kehilangan uang. Sebaliknya, jika perusahan memperoleh laba atau keuntungan, maka pemilik akan bertambah kekayannya. Umumnya, pemilik atau pemegang saham mempercayakan pengelolaan perusahaan kepada manajer-manajer yang profesional serikat pekerja berkepentingan atas maju-mundurnya perusahan.
  2. Kreditor Karyawan
    Karyawan diperusahaan membutuhkan pinjaman (kredit) untuk membiayai operasinya. Pinjaman tersebut dapat diperoleh dari kreditor.
  3. Badan-badan pemerintah
    Pemerintah berkepentingan terhadap perusahaan. misalnya, dalam hal perpajakan dan ketenagakerjaan.
  4. Pelanggan
    Pelanggan sudah pasti berkepentingan atas maju - mundurnya perusahaan.
  5. Masyarakat
    Terutama yang berada disekitar perusahaan, berkepentingan terhadap perusahaan. Dalam hal penyediaan lapangan kerja dan manfaat sosial lainnya.

BIDANG AKUNTANSI
  1. Akuntansi Keuangan
    Adalah bagian dari akuntansi yang mengkhususkan dalam proses pencatatan. Transaksi hingga penyajiannya dalam bentuk laporan keuangan.
  2. Auditing
    Mengkhususkan pada pemeriksaan catatan-catatan akuntansi secara independent.
  3. Akuntansi Biaya
    Berhubungan dengan perencanan, penetapan, dan pengendalian biaya produksi. Karena objeknya adalah biaya produksi, maka akuntansi biaya lazim digunakan oleh perusahaan yang kegiatannya utamanya memproduksi bahan mentah menjadi barang jadi (manufaktur).
  4. Akuntansi Manajemen
    Adalah bidang akuntansi yang mengkhususkan pada pengembangan dan penafsiran informasi akuntansi untuk membantu manajemen dalam menjalankan perusahaan.
  5. Akuntansi Anggaran
    Berhubungan dengan penyusunan rencana pengeluaran perusahaan dan membandingkannya dengan pengeluaran aktual. Akuntansi anggaran merupakan bagian dari akuntansi manajemen.
  6. Akuntansi Perpajakan
    Mengkhususkan kegiatannya dalam penyiapan data yang diperlukan untuk perhitungan pajak.
  7. Sistem Akuntansi
    Mengkhususkan diri dalam perencanaan dan pelaksanaan prosedur pengumpulan serta pelaporan data keuangan.
  8. Akuntansi Pemerintahan
    Mengkhususkan dalam penyajian laporan transaksi yang dilakukuan oleh pemerintahan, Akuntansi ini melaporkan dan menjelaskan, melalui data akuntansi, dari pengelolaan administrasi keuangan Negara dan melakukan pengendalian atas pengeluaran Negara.
  9. Akuntansi Pendidikan
    Berhubungan dengan kegiatan pengajaran dan pengembangan pendidikan akuntansi.

PROFESI DI BIDANG AKUNTANSI

Salah satu manfaat dari belajar akuntansi yaitu tersedianya kesempatan berkarier diberbagai bidang. Beberapa jenis karier di bidang akuntansi adalah sebagai berikut :
  1. Penyusun laporan keuangan ; Sebagai pihak internal perusahaan yang bertanggungjawab terhadap laporan keuangan yang diterbitkan.
  2. Analis laporan keuangan ; Sebagai pihak independent yang memberi konsultasi dan rekomendasi kepada orang atau lembaga yang ingin melihat prospek suatu organisasi melalui evaluasi laporan keuangan.
  3. Auditor ; Sebagai pihak independent yang bertanggungjawab terhadap penilaian atas informasi keuangan.
  4. Praktisi perpajakan ; Sebagai pihak independent yang memberikan konsultasi dan rekomendasi tentang jumlah pajak yang harus dibayar individu maupun organisasi.
  5. Manajer Keuangan ; Sebagai pihak internal perusahaan yang berperan mengoptimalkan pemerolehan dan penggunaan dana.
  6. Pengembangam sistem informasi ; Sebagai pihak internal perusahaan atau pihak independent yang terlibat dalam pengembangan system informasi.

STRUKTUR DASAR AKUNTANSI




JENIS - JENIS TRANSAKSI
  1. Transaksi dengan pemilik, meliputi transaksi penyetoran modal dari pemilik dan transaksi pengembalian modal / ekuitas ke pemilik.
  2. Transaksi dengan kreditor, meliputi antara lain transaksi pembelian secara kredit, penerimaan pinjaman (utang), dan pelunasan pinjaman kreditor.
  3. Transaksi dengan pembeli dan pelanggan, meliputi antara lain transaksi pembelian secara tunai / kredit bahan habis pakai dan pelunasan utang dengan pemasok.
  4. Transaksi dengan pembeli dan pelanggan, meliputi antara lain transaksi penjualan (pendapatan) secara tunai / kredit dan penerimaan pembayaran dari pembeli dan pelanggan.
  5. Transaksi dengan karyawan, meliputi antara lain transaksi pembayaran gaji ke karyawan.
  6. Transaksi dengan pemerintah, meliputi transaksi pengakuan biaya pajak yang terutang, dan pelunasan pajak.

PERSAMAAN AKUNTANSI

H = U + M
Di mana:
H = Harta atau aktiva
U = Utang atau kewajiban
M = Modal

SIKLUS AKUNTANSI

A. PENCATATAN
Adalah tahap akuntansi yang paling awal yang terdiri dari beberapa kegiatan yaitu identifikasi dan pengukuran, pencatatan kedalam jurnal dan penggolongan kedalam rekening buku besar.
Setiap transaksi keuangan diidentifikasikan dan diukur dalam nilai rupiah yang dituangkan dalam bukti transaksi sebagai dokumen sumber pencatatan. 

Berdasarkan dokumen sumber tersebut dicatat kedalam sebuah buku harian yang disebut junal dengan dasar buku jurnal kemudian digolong-golongkan kedalam rekening-rekening yang bersangkutan. Kumpulan dari semua rekening disebut buku besar.

B. PENGIKHTISARAN
Adalah kelanjutan setelah tahap pencatatan selesai dikerjakan. Dalam tahap ini terdapat beberapa bagian kegiatan yaitu penyusunan daftar saldo, pembuatan jurnal penyesuaian dan jika diperlukan ada kegiatan penyusunan kertas kerja, dilanjutkan dengan penyusunan jurnal penutup dan terakhir penyusunan daftar saldo setelah penutupan. Yang termasuk dalam pengikhtisaran yaitu :
  1. Penyusunan Daftar Saldo (Neraca Saldo)
    Adalah daftar yang memuat nama rekening buku besar beserta jumlah saldonya pada akhir periode akuntansi yang diperlukan. Jadi , sumber pencatatan daftar saldo ini adalah rekening-rekening buku besar. Tujuannya disamping untuk mengikhtisarkan atau meringkas transaksi keuangan yang sudah dicatat , juga untuk mengoreksi atau mengontrol keseimbangan persamaan akuntansi setelah terjadinya transaksi . jika ternyata jumlah debit dan jumlah kredit dari daftar saldo tersebut sama besarnya, maka dapat dikatakan pencatatan transaksi yang telah dilakukan sudah benar.
  2. Ayat Jurnal Penyesuaian (AJP)
    Adalah catatan harian yang dibuat untuk mengoreksi jumlah-jumlah saldo rekening yang belum sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Apabila setelah dikoreksi ternyata daftar saldo tersebut sudah benar dan sudah sesuai dengan keadaan sebenarnya, maka berdasarkan daftar saldo tersebut dapat langsung disusun laporan keuangan. Jadi, tujuan pembuatan jurnal penyesuaian adalah untuk menyesuaikan atau membetulkan jumlah-jumlah rekening yang belum sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
  3. Kertas Kerja (Neraca Lajur)
    Adalah konsep penyusunan laporan keuangan. Kertas kerja bersifat optional, artinya dibuat hanya kalau diperlukan. Apabila berdasarkan data daftar saldo dan jurnal penyesuaian yang ada cukup sederhana maka sangat besar kemungkinan tidak diperlukan penyusunan kertas kerja, tetapi langsung disusun laporan keuangan. Oleh karena itu, langkah penyusunan kertas kerja ini tidak termasuk dalam siklus akuntansi.
  4. Jurnal Penutupan
    Adalah pemindahan saldo rekening nominal ke rekening modal yang dilakukan pada akhir periode akuntansi atau pencatatan yang dibuat untuk mengenolkan saldo rekening nominal. Pemindahan saldo rekening modal melalui rekening ikhtisar R/L, kecuali rekening mengambilan pribadi langsung ke rekening modal. Setelah jurnal penutupan diposting atau dipindahkan ke buku besar maka semua rekening nominal akan bersaldo nol atau tidak bersaldo, sedangkan rekening yang bersaldo adalah rekening riil. Sumber penyusunan junal penutupan adalah saldo buku besar rekening nominal.
  5. Daftar Saldo Setelah Penutupan (Neraca Saldo Setelah Penutupan)
    Adalah daftar saldo-saldo rekening buku besar setelah pencatatan jurnal penutupan kedalam buku besar. Tujuannya untuk mengoreksi pencatatan yang telah dilakukan sampai dengan jurnal penutupan dan juga sebagai dasar pembukuan periode berikutnya. Daftar saldo setelah penutupan tersebut akan menjadi daftar saldo awal untuk periode berikutnya.

C. PELAPORAN
Adalah tahap akhir proses akuntansi yang akan menghasilkan laporan keuangan yang sangat diperlukan oleh para pemakai. Laporan keuangan ini disusun bersumber dari daftar saldo dan jurnal penyesuaian untuk perusahaan yang cukup sederhana. Sedangkan untuk perusahaan yang cukup besar maka sebagai dasar untuk menyusun laporan keuangan adalah kertas kerja.

Setiap perusahaan pada akhir periode sekurang-kurangnya harus menyusun laporan keuangan berupa “Laporan Rugi Laba” dan “Neraca” karena laporan rugi laba dan neraca merupakan “wajah” dari suatu perusahaan. Untuk menunjukkan perusahaan secara keseluruhan maka laporan tersebut harus dilengkapi dengan Laporan Perubahan Posisi Keuangan dan Catatan-catatan yang melengkapi laporan tersebut.

Didalam tahap ini terdapat kegiatan pembuatan jurnal pembalik yang sebenarnya merupakan kegiatan persiapan awal untuk melakukan pencatatan transaksi pada periode akuntansi berikutnya. Tujuan pembuatan jurnal pembalik ini adalah untuk menghilangkan rekening riil yang timbul pada saat pembuatan jurnal penyesuaian. Disamping itu juga bertujuan untuk menjaga konsistensi sistem pencatatan yang dianut bagi pembukuan periode berikutnya. Dasar penyusunan jurnal pembalik adalah rekening buku besar atau jurnal penyesuaian.

D. BUKTI PEMBUKUAN
Agar suatu transaksi dapat dicatat harus dibuat bukti transaksi (dokumen sumber), dan berdasarkan bukti transaksi tersebut dibuatkan bukti pembukuan (Voucher). Selanjutnya, bagian akuntansi mencatat transaksi tersebut berdasarkan pembukuan bukti pembukuan.

PENGGOLONGAN TRANSAKSI KEUANGAN
Transaksi adalah kejadian-kejadian dalam kegiatan ekonomi yang dapat mempengaruhi kekayaan perusahaan.



·  Transaksi keuangan Internal
Adalah transaksi yang terjadi secara internal tanpa melibatkan pihak dari luar perusahaan. Contohnya adalah pemakaian perlengkapan, dan jumlah piutang tak tertagih.
·  Transaksi keuangan Eksternal
Adalah transaksi yang dilakukan oleh perusahaan dengan pihak lain diluar perusahaan. Contohnya adalah pembelian peralatan. Berbeda dengan transaksi internal, dalam transaksi ini terjadi proses pertukaran barang atau jasa.

Berikut ini pengertian dan bentuk beberapa bukti transaksi :
o  Kwitansi
Adalah bukti transaksi telah membayar sejumlah uang untuk keperluan tertentu yang ditandatangani oleh penerima uang, dan lembar aslinya diserahkan kepada pihak yang membayar.
o  Nota kontan atau Bon Tunai
Adalah bukti transaksi pembelian tunai bagi pembeli atau bukti transaksi penjualan tunai bagi penjual. Nota kontan asli untuk pihak pembeli dan tembusannya untuk penjual.
o  Cheque (Cek)
Adalah bukti transaksi bagi pihak penerima cek sebagai tanda telah menerima sejumlah uang atau surat perintah untuk membayar sejumlah uang kepada bank yang ditulis oleh orang yang mempunyai simpanan berbentuk rekening giro pada bank tersebut.
o  Faktur
Adalah bukti transaksi penjualan barang atau jasa secara kredit. Faktur ini dibuat oleh penjual dan dikirimkan kepada pihak pembeli.

ANALISIS BUKTI TRANSAKSI
Adalah tahap yang paling awal dan sangat menentukan kebenaran pencatatan kedalam jurnal. untuk dapat menganalisis bukti transaksi persyaratan utamanya harus menguasai dan memahami masalah rekening dan pengelompokannya.

Bentuk rekening pada prinsipnya terdiri dari dua sisi, yakni sisi yang satu dinamakan “debit” dan sisi yang lain dinamakan “kredit”. Jadi,isi analisis transaksi adalah menentukan kedalam rekening apa yang harus dicatat dan disebelah mana harus dicatat sebelum dituangkan kedalam buku harian yang disebut “jurnal”.

Aturan pendebitan dan perkreditan kedalam rekening adalah sebagai berikut :
  1. Aktiva
    Aktiva dalam laporan keuangan disajikan dineraca sebelah debit rekening yang bersangkutan, demikian sebaliknya.
  2. Kewajiban
    Kewajiban dalam laporan keuangan disajikan dineraca sebelah kredit. Maka setiap transaksi yang mengakibatkan bertambahnya kewajiban dicatat sebelah debit rekening yang bersangkutan, dan sebaliknya. Pada umumnya rekening aktiva pada akhir periode akan bersaldo sebelah kredit.
  3. Modal
    Modal dilaporkan dalam neraca disebelah kredit, maka setiap transaksi yang mengakibatkan bertambahnya modal dicatat disebelah kredit rekening modal, dan sebaliknya. Pada system pencatatan menggunakan rekening maka pertambahan modal dicatat kedalam ke dalam rekening”pendapatan”, sedangkan berkurangnya modal dicatat dalam rekening”beban”.
  4. Pendapatan
    Rekening pendapatan pada prinsipnya adalah rekening sementara untuk menghimpun bertambahnya modal. Oleh karena itu, setiap transaksi yang mengakibatkan bertambahnya pendapatan dicatat pada rekening pendapatan yang bersangkutan disebelah kredit. sebaliknya, setiap transaksi yang mengakibatkan berkurangnya pendapatan yang bersangkutan disebelah debit.
  5. Beban
    Rekening beban pada prinsipnya adalah rekening sementara untuk menghimpun berkurangnya modal. Oleh karena itu, setiap transaksi yang mengakibatkan bertambahnya beban dicatat pada rekening beban yang bersangkutan disebelah debit. sebaliknya, setiap transaksi yang mengakibatkan berkurangnya beban yang bersangkutan disebelah kredit. Rekening beban pada akhir periode bersaldo normal debit.

JURNAL
Adalah buku harian perusahaan yang digunakan untuk mencatat semua transaksi (termasuk kejadian) keuangan perusahaan. Dasar pencatatan kedalam buku jurnal ini adalah bukti transaksi atau bukti pembukuan yang diurutkan menurut urutan kronologis atau urutan tanggal transaksi. Bentuk buku jurnal dapat dirancang berbagai macam variasi, tergantung banyaknya informasi yang akan direkam pada buku jurnal tersebut. Sedangkan banyaknya informasi yang dituangkan dalam buku jurnal tergantung banyaknya macam transaksi yang terjadi pada perusahaan tersebut. Semakin banyak variasi transaksi yang terjadi, maka semakin banyak pula informasi yang perlu direkam ke dalam jurnal.

BUKU BESAR
Adalah kumpulan rekening dari suatu perusahaan yang disusun urut sesuai dengan sistem akuntansi yang dipakai oleh perusahaan tersebut. Dan jumlah rekening dalam suatu perusahaan tergantung pada banyaknya jenis aktiva, utang, modal, pendapatan, dan biaya dalam perusahaan tersebut.
Format rekening Buku Besar :
·         Rekening bentuk dua kolom (skontro)
Rekening ini terdiri dari dua halaman sebelah-menyebelah ; halaman sebelah kiri disebut sisi “debit” dan halaman sebelah kanan disebut sisi “kredit”.
·         Rekening bentuk tiga kolom
Rekening ini hanya terdiri dari enam kolom, yaitu: tanggal, keterangan, reference, debit, kredit, saldo.
·         Rekening bentuk empat kolom
Bentuk ini hampir sama dengan rekening bentuk tiga kolom. Perbedaannya adalah bahwa dalam rekening bentuk empat kolom saldonya dibagi menjadi dua yaitu saldo debit dan saldo kredit.
·         Rekening bentuk T
Adalah penyederhanaan dari ketiga macam bentuk rekening tersebut diatas. Rekening bentuk T ini terdiri dua halaman debit dan kredit. Sebelah debit untuk mencatat tanggal dan jumlah yang harus didebit, sedangkan sebelah kredit untuk mencatat tanggal dan jumlah yang harus dikredit.

POSTING (Pengakuan)
Adalah pemindahbukuan ayat-ayat jurnal kedalam rekening buku besar yang bersangkutan.


 A. DEFINISI AKUNTANSI
DASAR DASAR AKUNTANSI


1. Pengertian Akuntansi
1) Penekanan pada aspek fungsi yaitu pada penggunaan informasi akuntansi.
Berdasarkan aspek fungsi akuntansi didefinisikan sebagai suatu disiplinilmu yang menyajikan informasi yang penting untuk melakukan suatu tindakan yang efisien dan mengevaluasi suatu aktivitas dari organisasi. Informasi tersebut penting untuk perencanaan yang efektif, pengawasan
dan pembuatan keputusan oleh manajemen serta memberikan pertanggungjawaban organisasi kepada investor, kreditor, pemerintah dan lainnya.

2) Penekanan pada aspek aktivitas dari orang yang melaksanakan proses akuntansi.
Dalam aspek ini orang yang melaksanakan proses akuntansi harus :
• Mengidentifikasikan data yang relevan dalam pembuatan keputusan.
• Memproses atau menganalisa data yang relevan.
• Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pembuatan keputusan.

2. Tujuan/Manfaat Akuntansi

Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu entitas kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Yang dimaksud dengan entitas adalah badan usaha/perusahaan atau organisasi yang mempunyaikekayaan sendiri. Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi berguna bagi pihak-pihak di dalam organisasi itu sendiri (internal) maupun pihak-pihak di luar
organisasi (eksternal). Pihak manajemen merupakan contoh pemakai informasi dari kalangan internal. Informasi akuntansi ini oleh manajemen dimanfaatkan untuk perencanaan, pengendalian dan evaluasi aktivitas usaha yang dilaksanakan.


Dari sisi pengguna informasi dari kalangan eksternal, terbagi menjadi dua yaitu :
• pemakai eksternal yang berkepentingan langsung terhadap informasi akuntansi contoh : investor dan kreditor
• pemakai eksternal yang tidak berkepentingan langsung misalnya Analis Ekonomi, Pegawai dan Lembaga-lembaga Pemerintah.


3. Konsep Dasar Akuntansi
Beberapa konsep dasar akuntansi adalah sebagai berikut :
1) Entitas Akuntansi (Accounting Entity)
Dipandang dari konsep akuntansi, perusahaan merupakan suatu entitas (kesatuan usaha) yang terpisah dan berdiri sendiri di luar entitas ekonomi lain.
SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DEPUTI IV BPKP
2) Kesinambungan (Going Concern)
Bahwa perusahaan diasumsikan tidak berhenti di satu periode saja, melainkan berlanjut terus dan bukan untuk dijual.
3) Periode Akuntansi (Accounting Period)
Pada umumnya suatu periode akuntansi terdiri dari 12 bulan atau satu tahun.
4) Objektif (Objective)
Bahwa pencatatan transaksi-transaksi harus didasarkan pada dokumen asli.
5) Pengukuran dalam satuan uang (Monetary Measurement Unit)
Bahwa pengungkapan dan penguangan transaksi harus dinyatakan dalam nilai uang.
6) Harga Pertukaran (Historical Cost)
Bahwa aset selalu dicatat dan dilaporkan berdasarkan nilai perolehan atau nilai belinya karena lebih obyektif dan mudah untuk pelaporannya.
7) Penandingan beban dengan pendapatan (Matching Cost Against Revenue)
Konsep ini menekankan perlunya menghubungkan beban biaya dengan pendapatan yang diakui pada periode yang sama.


4. Persamaan Akuntansi
Untuk memenuhi kebutuhan manajemen atas informasi yang akurat dan tepat waktu diperlukan adanya suatu sistem yang dapat mengklasifikasikan dan mencatat transaksi-transaksi sehingga informasi dapat diperoleh setiap hari bahkan setiap saat dibutuhkan. Sistem pengklasifikasian dan pencatatan tersebut adalah sistem pembukuan berganda (double entry accounting system) di mana setiap transaksi dianalisis dan selanjutnya
dicatat pada dua sisi yaitu sisi sebelah Kiri (Debet) dan sisi sebelah Kanan (Kredit). Untuk mengklasifikasikan pos-pos atau transaksi yang terjadi di perusahaan digunakan suatu bagan yang berisi rekening-rekening atau perkiraan, yang disebut “Bagan Perkiraan Standar”.


Di dalam bagan perkiraan standar, perkiraan-perkiraan diklasifikasikan menjadi perkiraan neraca dan perkiraan laba/rugi. Perkiraan neraca terdiri dari aset, hutang dan ekuitas pemilik, sedangkan perkiraan laba/rugi terdiri dari pendapatan dan biaya. Untuk menjalankan sistem akuntansi yang berpasangan (double entry accounting) telah ada konvensi dalam akuntansi yaitu aset dicatat di
sebelah kiri (debet) sedangkan hutang dan ekuitas dicatat di sebelah kanan (kredit). Model pencatatan ini dikenal dengan istilah persamaan akuntansi


Akuntansi dapat didefinisikan berdasarkan dua aspek penting yaitu :
Definisi akuntansi dapat dilihat dari 2 (dua) sudut pandang yaitu:
  1. Fungsi dan Kegunaan
Akuntansi merupakan aktivitas jasa yang berfungsi memberikan informasi kuantitatif mengenai kesatuan-kesatuan ekonomi terutama yang bersifat keuangan yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan.
  1. Proses Kegiatan
Akuntansi adalah seni mencatat, mengklasifikasi dan mengikhtisarkan transaksi-ttransaksi kejadian yang sekurang-kurangnya atau sebagaian bersifat keuangan dengan cara menginterpretasikan hasil-hasilnya.
    

Akuntansi dan Tata Buku

Akuntansi lebih luas dari Tata Buku sebab Tata Buku hanyalah pencatatan secara sistimatis transaksi/kejadian yang dinyatakan dengan nilai uang.

Cabang Akuntansi

Terdapat 3 (tiga) cabang akuntansi yaitu:
  1. Akuntansi keuangan
Adalah cabang akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan bagi pihak ekstern seperti investor, kreditor, dan Bapepam.
  1. Akuntansi manajemen
Adalah cabang akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan bagi pihak intern organisasi atau manajemen.
  1. Akuntansi Pemerintah
Adalah cabang akuntansi yang memproses transaksi-transaksi keuangan pemerintah yang menghasilkan laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD kepada rakyat melalui lembaga legislatif serta untuk kepentingan pihak-pihak yang terkait.


B. SIKLUS AKUNTANSI

Siklus Accounting (Accounting Cycle)

SIKLUS AKUNTANSI adalah suatu proses penyediaan laporan keuangan perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu.
Tahapan Siklus Akuntansi :
Transaksi usaha – Pembuatan bukti asli – Pencatatan buku jurnal – Pencatatan ke buku besar & buku tambahan – Neraca lajur penyesuian – Laporan keuangan – jurnal penutup – neraca saldo setelah penutupan.



  
Berdasar gambar di atas dapat kita uraikan bahwa siklus akuntansi adalah sebagai berikut:
  1. Pencatatan Data ke dalam dokumen sumber/bukti transaksi.
  2. Penjurnalan, yaitu menganalisis dan mencatat transaksi dalam jurnal (buku harian)
  3. Melakukan posting ke Buku Besar yaitu memindahkan debet dan kredit dari jurnal ke rekening Buku Besar.
  4. Penyusunan Neraca Saldo yaitu menyiapkan Neraca Saldo unttuk mengecek keseimbangan Buku Besar.
  5. Membuat ayat jurnal penyesuaian dan memasukkan jumlahya pada Neraca Saldo.
  6. Membuat ayat-ayat penutup yaitu menjurnal dan memindahbukukan ayat-ayat penutup.
  7. Penyusunan Laporan Keuangan yaitu Laporan Rugi Laba, Laporaan Perubahan Modal dan Neraca.

 
C. PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
Aktiva = harta yang dimiliki perusahaan yang merupakan sumber
ekonomi.
Contoh: kas, piutang, gedung dsb.

Hutang     = kewajiban yang menjadi beban perusahaan.
Contoh: hutang pembelian kredit

 
Modal         = hak atau klaim pemilik atas aktiva perusahaan.
Contoh: Setoran modal oleh pemilik.

D. ANALISIS TRANSAKSI
  1. Transaksi yang mempengaruhi Aktiva

    1. Pembellian aktiva/aset secara tunai
Contoh     = suatu perusahaan membeli sebuah kendaraan seharga
Rp. 100.000.000,- secara tunai
Analisis    = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu kas
perusahaan berkurang sebesar Rp. 100.000.000,- dan kendaraan bertambah senilai Rp. 100.000.000,-

    1. Pembelian aktiva/aset secara kredit
Contoh     = suatu perusahaan membeli mesin foto kopi seharga
Rp.50.000.000,- secara kredit.
Analisis     = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu
peralatan bertambah senilai Rp. 50.000.000,-dan Hutang bertambah senilai Rp. 50.000.000,-.

    1. Penjualan aktiva/aset secara tunai
Contoh     = suatu perusahaan menjual kendaraan seharga
Rp.80.000.000,- secara tunai .
Analisis     = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu kas
perusahaan bertambah sebesar Rp. 80.000.000,- dan kendaraan perusahaan berkurang senilai Rp.80.000.000,-
2.  
 
    1. Penjualan aktiva/aset secara kredit
Contoh    = suatu perusahaan menjual kendaraan seharga
Rp.150.000.000,- secara kredit
Analisis     = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu
kendaraan berkurang senilai Rp. 150.000.000,- dan piutang perusahaan bertambah sebesar Rp.150.000.000,-

 
  1. Transaksi yang mempengaruhi Hutang
    1. Pembelian aktiva/aset secara kredit
Contoh     = suatu perusahaan membeli sebuah mesin secara kredit
seharga Rp. 200.000.000,-
Analisis     = transaksi tersebut akan mempengaruhi hutang yaitu
hutang perusahaan bertambah sebesar Rp.200.000.000,- dan peralatan bertambah sebesar Rp.200.000.000,-.
    
    1. Pembayaran hutang
Contoh     = suatu perusahaan membayar hutang sebesar
Rp.50.000.000,-
Analisis     = transaksi tersebut mempengaruhi hutang yaitu
Hutang perusahaan berkurang sebesar Rp. 50.000.000,- dan kas berkurang sebesar Rp. 50.000.000,-.
  1. Transaksi yang mempengaruhi Modal
    1. Penambahan investasi pemilik
Contoh     = Mr. X melakukan penyetoran sebesar Rp. 75.000.000,-
ke kas perusahaan sebagai tambahan modal.
Analisis     = transaksi tersebut akan mempengaruhi modal yaitu
modal perusahaan bertambah sebesar Rp. 75.000.000,- dan kas perusahaan bertambah sebsesar Rp. 75.000.000,-.

 
    1. Pengurangan investasi pemilik
Contoh     = Mr. T melakukan penarikan uang perusahaan untuk
keperluan pribadi sebesar Rp. 25.000.000,-
Analisis     = transaksi tersebut akan mempengaruhi modal yaitu
modal perusahaan berkurang sebesar Rp. 25.000.000,- dan kas berkurang sebesar Rp. 25.000.000,-.



Siklus akuntansi


Siklus akuntansi adalah suatu proses penyediaan laporan keuangan perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu. Siklus ini dimulai dari terjadinya transaksi, sampai penyiapan laporan keuangan pada akhir suatu periode. Apabila digambarkan, siklus akuntansi dapat dinyatakan sebagai berikut:

Transaksi Usaha
Pembuatan Bukti Asli
Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal)
Pencatatan ke Buku Besar dan Buku Tambahan
Neraca Lajur Penyesuaian
Laporan Keuangan
Jurnal Penutup
Neraca Saldo setelah penutupan 





1. TRANSAKSI
Transaksi usaha adalah kejadian yang dapat mempengaruhi posisi keuangan dari suatu badan usaha dan juga sebagai hal yang handal/wajar untuk dicatat.3 Transaksi ini biasanya dibuktikan dengan adanya dokumen.Sebagai contoh transaksi yang dapat terjadi dalam suatu perusahaan adalah: pembayaran rekening telepon bulanan, pembelian barang dagangan secara kredit, pembelian tanah dan gedung, dan lain sebagainya. Suatu transaksi tertentu dapat menimbulkan peristiwa atau keadaan yang mengakibatkan transaksi lainnya. Misalnya, pembelian barang dagangan secara kredit akan disusul dengan transaksi lainnya, yaitu pembayaran kepada kreditor.

2. PEMBUATAN BUKTI ASLI.
Sebagaimana disebutkan diatas transaksi yang terjadi biasanya dibuktikan dengan adanya dokumen. Suatu transaksi baru dikatakan sah atau benar bila didukung oleh bukti- bukti yang sah, akan tetapi harus pula disadari bahwa ada transaksi-transaksi yang tidak mempunyai bukti secara tertulis, misalnya pencurian barang dagangan. Transaksi ini merupakan transaksi yang bersifat luar biasa. Semua transaksi baik yang terjadi secara rutin atau tidak merupakan bahan untuk menyusun laporan keuangan dengan jalan mencatat dan mengolah transaksi itu lebih lanjut.
Bukti-bukti asli yang dapat mendukung setiap terjadinya transaksinya transaksi antara lain : kwitansi, faktur dan bentuk – bentuk lain.

Kwitansi
Kwitansi merupakan bukti bahwa seseorang atau badan hukum telah menerima sejumlah uang tunai.

Faktur Penjualan atau Pembelian
Setiap penjualan secara kredit memerlukan bukti yang dis
ebut faktur. Bagi si penjual faktur tersebut merupakan faktur penjualan sebaliknya faktur yang dikirimkan kepada sipembeli merupakan faktur pembelian.

 Bukti-bukti lain
Disamping kwitansi dan faktur terdapat bukti lain, misalnya: nota-nota dari Bank (not
a debet atau nota kredit) , serta bukti pengirirnan atau penerimaan barang

3. PENCATATAN DALAM BUKU HARIAN (JURNAL).
Transaksi dicatat pertama kali yang disebut Buku Harian (Jurnal). Jurnal adalah suatu catatan kronologis dari transaksi entitas.5
Sebagaimana di tunjukkan oleh nama-nma kolom, jurnal memberikan informasi berikut:
 Tanggal, merupakan hal yang sangat penting karena memungkinkan kapan terjadinya transaksi
 Nama perkiraan.
 Kolom debet, menunjukkan jumlah yang didebet
 Kolom kredit, menun
jukkan jumlah yang dikredit.

Proses pencatatan mengikuti lima langkah berikut ini:
a) Mengidentifikasikan transaksi dari dokumen sumbernya, misalnya dari slip deposito bank, penerimaan penjualan dan cek.
b) Menentukan setiap perkiraan yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut dan mengklasifikasikan berdasarkan jenisnya (aktiva, kewajiban atau modal).
c) Menetapkan apakah setiap perkiraan tersebut mengalami penambahan atau pengurangan yang disebabkan oleh transaksi itu.
d) Menetapkan apakah harus mendebet atau mengkredit perkiraan.
e) Memasukkan transaksi tersebut kedalam jurnal.

Berdasarkan kelima tahap tersebut, untuk menjurnal transaksi yang terjadi pacta sebuah Perusahaan Pengangkutan, PT. Yudi Makmur, yaitu menginvestasikan Rp. 50.000.000,- tunai kedalam usaha adalah sebagai berikut:

Langkah 1. Dokumen sumbernya adalah slip deposito bank dan cek milik Yudi Makmur sebesar Rp.50.000.000,- yang diambil dari rekening langkah pribadinya di bank.

Langkah 2. Perkiraan yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut adalah Kas dan
Modal Yudi Makmur. Kas adalah perkiraan aktiva dan modal Yudi Makmur adalah perkiraan modal pemilik.

Langkah 3. Kedua perkiraan tersebut mengalami penambahan sebesar
Rp.50.000.000.- Karena itu kas didebet: yaitu perkiraan aktiva mengalami penambahan dan modal Yudi yang Makmur dikredit yaitu: perkiraan modal pemilik yang mengalami penambahan.

Langkah 4. Kas didebet untuk mencatat penambahan dalam perkiraan aktiva.
Modal Yudi Makmur dikredit untuk mencatat penambahan dalam perkiraan modal pemilik.

Langkah 5. Ayat jurnalnya adalah:
JURNAL
Tanggal
Keterangan
Debet
Kredit
2 april
Kas
Modal Yudi Makmur
50.000.000,-
50.000.000,-
 
Setiap ayat jurnal menunjukkan secara lengkap pengaruh investasi dari suatu transaksi awal dari Yudi usaha. Makmur, Jika dipelajari perkiraan kas menunjukkan suatu gambaran, yaitu debet sebesar Rp.50.000.000,-. Setiap transaksi mempunyai suatu kredit, dan dalam contoh sederhana ini hal itu diwakili oleh perkiraan modal.

4. PENCATATAN BUKU BESAR DAN BUKU TAMBAHAN.

a. Buku Besar (Ledger)
Untuk memudahkan menyusun informasi yang akan diberikan kepada pihak-pihak yang memerlukannya terutama pimpinan perusahaan rnaka perkiraan-perkiraan yang sudah dihimpun didalam buku harian tersebut harus pula dipisah-pisahkan atau digolongkan menurut jenisnya. Menggolongkan perkiraan menurut jenis perkiraan tersebut dinamakan menyusun buku besar besar itu merupakan penggolongan perkiraan menurut jenisnya. 

Jumlah buku besar yang dimiliki perusahaan tergantung pada banyaknya jenis perkiraan yang ditimbulkan oleh transaksi-transaksi perusahaan tersebut, karena masing-masing jenis besarnya sendiri- sendiri. Judul kolom yang mengidentifikasikan perkiraan buku besar menampilkan: Tanggal, Kolom item, Kolom debet, berisi jumlah yang didebet, dan Kolom kredit, berisi jumlah yang dikredit.

Pemindah bukuan perkiraan memiliki buku berarti memindahkan jumlah dari jurnal kedalam perkiraan yang sesuai dalam buku besar. Debet dalam jurnal dipindahkan sebagai debet dibuku besar, dan kredit dalam jurnal dipindahkan sebagai kredit dalam buku besar. Transaksi investasi awal oleh Yudi Makrnur akan dipindahkan kebuku besar

b. Buku Tambahan (Sub Ledger)
Beberapa perkiraan memerlukan penjelasan secara terperinci untuk mendukung pas-pas Neraca dan Perhitungan Laba-Rugi. Pada perkiraan piutang diperlukan penjelasan kepada siapa kita berpiutang (nama langganan) dan berapa saldo masing-masing langganan. Pada perkiraan hutang diperlukan penjelasan kepada siapa kita berhutang (nama kreditur) dan berapa saldo masing-masing kreditur.
 
Untuk mengetahui perubahan saldo dari tiap-tiap langganan/ kreditur dibukalah perkiraan untuk tiap langganan/kreditur. Kumpulan yang dari terpisah perkiraan ini disebut buku besar tambahan (buku tambahan) . Perkiraan masing-masing langganan yang membentuk buku besar tambahan disebut buku besar langganan (buku besar piutang). Demikian juga perkiraan masing-masing kreditor yang membentuk buku besar tambahan disebut buku besar kreditor (buku besar hutang).

Perkiraan piutang dalam buku besar umum merupakan ikhtisar dari perkiraan-perkiraan buku besar tambahan, sehingga perkiraan piutang itu disebut perkiraan kontrol (Controlling accounts) yang mengontrol buku besar piutang. Demikian juga halnya dengan perkiraan hutang.
 
Sumber pencatatan buku tambahan adalah dari buku controlling (perincian) piutang dan hutang tahun lalu dan transaksi.
Sebagai contoh, pada PT. Yudi Makmur terdapat buku tambahan hutang dan tambahan piutang dan buku berikut buku sebagai berikut :

Buku Tambahan Piutang
PT. Jayakusuma
Tgl.
Keterangan
D
K
Saldo D
1 Jan
1 Jan
5 Jan
Saldo
Pendapatan Jasa
Kas
-
1.500.000
-
-
-
1.000.000
1.250.000
2.750.000
1.750.000
PT.Reksa Nada
Tgl.
Keterangan
D
K
Saldo D
1 Jan
Saldo
-
-
500.000
Buku Tambahan Hutang
Fa. Rahayu
Tgl.
Keterangan
D
K
Saldo D
1 Jan
10 Jan
11 Jan
Saldo
Perlengkapan
Kas
-
-
5.000.000
-
4.800.000
-
5.000.000
9.800.000
4.800.000
Fa. Multijaya
Tgl.
Keterangan
D
K
Saldo D
1 Jan
12 Jan
Saldo
Kas
-
1.500.000
-
-
9.800.000
8.300.000

Buku Controlling Piutang
Rp. 1.750.000,-
Rp. 500.000,-
PT. Jayakusuma
PT. Reksanada
Rp. 2.250.000,-

Buku Controlling Piutang
Rp. 4.800.000,-
Rp. 8.300.000,-
Fa. Rahayu
Fa. Multijaya
Rp. 13.100.000,-

5. NERACA LAJUR
Setelah seluruh transaksi selama periode dibukukan di buku besar, dihitung. Setiap saldo masing-masing perkiraan dapat perkiraan akan memiliki saldo debet, kredit, atau nol. Neraca saldo adalah suatu daftar dari saldo-saldo perkiraan ini, dan karenanya menunjukkan apakah total debet sama dengan total kredit. Jadi suatu neraca saldo merupakan suatu alat untuk mengecek atas kecermatan pencatatan dan pembukuan.
 
Neraca saldo dari PT. Yudi Makmur per tanggal 31 Desember 199X.
PT. Yudi Makmur
Neraca saldo Sebelum disesuaikan
31 Desember 199X
Kas …………………………………….
Piuta……………………………………
Perlengkapan…..……………………….
Sewa Dibayar Muka ….……………….
Meubel ………………………………...
Hutang………………………………….
Pendapatan Jasa Diterima Dimuka …….
Modal Yudi makmur ………………...…
Pengambil Pribadi Yudi ………………..
Pendapatan Jasa…………………………
Beban Gaji ………………………………
Beban Listrik ……………………………
Rp. 24.800.000
2.250.000
700.000
3.000.000
16.500.000
3.200.000
950.000
400.000
13.100.000
450.000
31.250.000
7.000.000
Total
Rp. 51.800.000
Rp. 51.800.000

Dalam neraca saldo terdapat hampir semua perkiraan pendapatan dan beban perusahaan. Dikatakan hampir semua, karena masih ada pendapatan dan beban yang mempunyai pengaruh lebih dari satu periode akuntansi. Itulah sebabnya neraca ini disebut dengan neraca saldo yang belum disesuaikan. Untuk itu diperlukan jurnal penyesuaian.
 
Jurnal penyesuaian adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menempatkan pendapatan pada periode dimana pendapatan tersebut dihasilkan dan beban pada periode dimana beban itu terjadi.Jurnal penyesuaian akan membuat pengukuran laba periode tersebut lebih akurat dan memperbaharui perkiraan Aktiva dan Kewajiban sehingga memiliki nilai sisa yang tepat bagi laporan keuangan. Dengan kata lain, melalui jurnal penyesuaian dapat ditimbulkan perkiraan yang tidak kelihatan.

Perkiraan-perkiraan yang memerlukan penyesuaian antara lain ialah:
1. Biaya-biaya yang masih harus dibayar
2. Pendapatan yang masih harus diterirna
3. Biaya-biaya yang dibayar lebih dahulu
4. Pendapatan yang diterima lebih dahulu
5. Penyusutan bangunan, mesin-mesin dan lain-lain
6. Pemakaian perlengkapan (office supplies dan store supplies)
7. Kemungkinan piutang tidak dapat tertagih
8. Persediaan Barang dagangan.8
 
Contoh di bawah ini mengikhtisarkan ayat jurnal penyesuaian dari PT. Yudi Makmur yang dibuat pada tanggal 31 Desember.

Inforrnasi yang diperoleh untuk membuat ayat jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 199X adalah:
a. Pendapatan jasa belum diterima Rp. 250.000
b. Perlengkapan yang masih dimiliki perusahaan Rp. 400.000
c. Sewa dibayar dimuka yang telah terpakai Rp. 1.000.000
d. Penyusutan meubel Rp. 275.000
e. Beban gaji terhutang Rp. 950.000
f. Jumlah pendapatan jasa diterima dimuka yang dapat dianggap sebagai pendapatan Rp. 150.000

Ayat – ayat jurnal penyesuaian :
a. Piuta…………………………………... 250.000
Pendapatan Jasa ..…………………. 250.000
Untuk mencatat pendapat pendapatan jasa
Yang belum diterima
b. Beban perlengkapan …………………. 300.000
Perlengkapan……………………….. 300.000
Untuk mencatat perlengkapan yang terpakai
c. Beban Sewa ….………………………. 1.000.000
Sewa dibayar Dimuka………….. 1.000.000
d. Beban penyusutan – Meubel ………..……. 275.000
Akumulasi penyusutan –Meubel……… 275.000
Untuk mencatat penyusutan meubel
e. Beban gaji……..…………………… 950.000
Hutang Gaji……..………………. 950.000
f. Pendapatan Jasa diterima dimuka …… 150.000
Pendapatan Jasa .……………. 150.000
Untuk mencatat pendapatan jasa diterima dimuka yang dapat diakui
Sebagai pendapatan.

6. LAPORAN KEUANGAN
Cara penyiapan laporan keuangan yang terbaik adalah mempersiapkan laporan laba rugi terlebih dahulu, disusul dengan laporan perubahan posisi keuangan dan terakhir adalah neraca. Elemen penting yang harus ada dalam laporan keuangan adalah: nama perusahaan, nama laporan, tanggal atau periode yang dicakup laporan, rangka laporan tersebut.
 
a) Laporan laba rugi mencerminkan laba bersih atau kerugian bersih yang diperoleh dengan mengurangkan beban dari pendapatan. Karena pendapatan dan beban juga merupakan perkiraan Laporan Perubahan Posisi Keuangan, maka selisih antara pendapatan dan beban tersebut (laba/kerugian bersih) akan dipindahkan kedalam Laporan Perubahan Posisi Keuangan. Jika diperhatikan, laba, bersih pada Gambar 5 sebesar Rp.3.525.000,- menambah modal pemilik dalam gambar 6. Suatu kerugian bersih akan mengurangi modal pemilik
b) Modal adalah dalam neraca, jadi nilai sisa akhir dalam Laporan Perubahan Posisi Keuangan akan dipindahkan kedalam neraca. Nilai ini merupakan elemen keseimbangan yang paling akhir dalam neraca. Hal ini dapat ditelusuri melalui nilai Rp. 31.575.000,-

7. JURNAL PENUTUP
Jurnal Penutup ialah ayat jurnal yang memindahkan nilai sisa pendapatan, beban, dan pengambilan pribadi dari masing-masing perkiraan ke dalam perkiraan modal.Pendapatan yang akan menambah modal pemilik dan beban serta pengambilan pribadi akan mengurangi modal pemilik. Pada saat ayat penutup dipindah bukukan maka perkiraan modal akan menyerap dampak dari nilai sisa perkiraan sementara tersebut. Walau demikian, pendapatan dan beban akan dipindahkan terlebih dahulu kedalam perkiraan yang bernama 

Ikhtisar Laba Rugi, yang akan mengumpulkan jumlah total debet dari seluruh jumlah beban dan total kredit dari seluruh jumlah pendapatan pada periode tersebut. Perkiraan Ikhtisar lata rugi merupakan suatu "tempat penyimpanan" sementara yang akan digunakan pada proses penutupan. Kemudian nilai sisa dari Ikhtisar laba rugi tersebut akan dipindahkan kedalam modal. Langkah-langkah penutupan perkiraan suatu perusahaan adalah sebagai berikut:

1) Mendebet setiap perkiraan Pendapatan sebesar nilai sisa kreditnya. Mengkredit Ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total pendapatan. Ayat jurnal ini memindahkan jumlah total pendapatan kedalam sisi kredit dari Ikhtisar laba rugi.
2) Mengkredit setiap perkiraan beban sebesar nilai sisa debetnya. Mendebet Ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total beban. Ayat jurnal ini memindahkan jumlah total beban ke dalam sisi debet dari Ikhtisar laba rugi.
3) Mendebet Ikhtisar laba rugi sebesar nilai sisa kreditnya dan mengkredit perkiraan modal.
4) Mengkredit perkiraan Pengambilan Pribadi sebesar nilai sisa debetnya. Mendebet perkiraan modal pemilik perusahaan.

Untuk mengambarkan hal diatas, misalnya Yudi Makmur menutup buku fakta akhir Desember, maka jurnal penutupnya adalah:

1. Pendapatan Jasa ……………………….. 7.400.000
Ikhtisar Laba Rugi………………… .. 7.400.000
2. Ikhtisar Laba Rugi……………………... 3.875.000
Beban Sewa …………………………….. 1.000.000
Beban Gaji……………………………… 1.900.000
Beban Perlengkapan……………………. 300.000
Beban Penyusutan………………………. 275.000
Beban Listrik……………………………….. 400.000
3. Ikhtisar Laba Rugi
(Rp.7.400.000-Rp.3.875.000)…………. 3.525.000
Modal Y udi Makmur …………………… 3.525.000
4. Modal Yudi Makmur ......................... 3.200.000
Pengambilan Pribadi Yudi M………….. 3.200.000

8. NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN.
Siklus akuntansi akan berakhir dengan neraca saldo setelah penutupan. Neraca saldo setelah penutupan adalah pengujian terakhir mengenai ketepatan penjurnalan dan pemindah bukuan ayat jurnal penyesuaian dan penutupan. Seperti halnya neraca saldo yang terdapat pada awal pembuatan neraca lajur, neraca saldo setelah penutupan adalah daftar seluruh perkiraan dengan nilai sisanya. Langkah ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa buku besar berada pada posisi yang seimbang untuk memulai periode akuntansi berikutnya. Neraca saldo setelah penutupan diberi tanggal perakhir periode akuntansi dimana laporan tersebut dibuat.
 
Isi perkiraan Neraca adalah nilai sisa akhir dari daftar permanen yaitu perkiraan neraca: aktiva, kewajiban dan modal. Didalamnya tidak termasuk perkiraan sementara, seperti perkiraan pendapatan, beban atau pengambilan pribadi, karena nilai sisa perkiraan tersebut telah ditutup 

PT. Yudi Makmur
Neraca Saldo Setelah penutupan 31 Desember 199x
Kas…………………………………
Piutang……………………………
Perlengkapan ……………………..
Sewa Dibayar Dimuka…………….
Meubel …………………………...
Akumulasi penyusutan……………
utang ………………………………
Hutang Gaji………………………..
Pendaptan jasa diterima dimuka….
Modal Yudi Makmur ……………..
Rp. 24.800.000
2.500.000
400.000
2.000.000
16.500.000
275.000
13.100.000
950.000
300.000
31.575.000
Total
Rp. 46.200.000
Rp.46.200.000

Siklus Akuntansi adalah suatu proses pembuatan laporan keuangan perusahaan untuk suatu periode tertentu. Dimulai dengan terjadinya transaksi transaksi yang dicatat dan dikumpulkan secara sistematis.
Transaksi-transaksi yang beranekaragam sifatnya, umumnya dicatat dalam bukti-bukti formil yang catatan-catatan selanjutnya.

Dari bukti-bukti asli tersebut kemudian diadakan dalam Buku Harian (jurnal). Selanjutnya dipindahkan ke Buku Besar (Ledger). Pemindahan Buku Harian ke Buku Besar merupakan klasifikasi menurut sifat masing-masing transaksi dalam perkiraan-perkiraan. Disamping Buku Besar terdapat pula Tambahan (Sub Ledger) yang memperinci tiap gabungan dalam Buku Besar. Buku Tambahan ini antara lain Buku Piutang, Buku Hutang, Buku Persediaan, dan lain – lain.
 
Pada akhir tahun suatu masa (akhir tahun) atau akhir setengah tahun dari buku daftar kertas kerja (Work Sheet) yang memuat semua perkiraan dalam buku Besar. Kertas Kerja ini sekaligus dipakai untuk menyusun Perhitungan Laba-Rugi dan Neraca setelah diadakan pembetulan-pembetulan seperlunya dan pemindahan pos-poss tertentu yang disebut dengan penyesuaian (adjustment).Setelah Kertas Kerja selesai disusunlah Laporan Keuangan berupa Neraca, Laporan Laba Rugi, dan Laporan Perubahan Posisi Keuangan.

DAFTAR PUSTAKA
Hadibroto, S.; Dachnial Lubis [dan] Sudardjat Sukadam,1991. Dasar-dasar akuntansi, Cetakan Kedelapan. Jakarta : LP3ES.
Horngren, Charles T.[et.al],1997. Akuntansi di Indonesia, Buku Satu. Jakarta : Salemba Empat.
Niswonger, C. Rollin; Philip E. Fess, [and] Carl S. Warren,1992. Prinsip-prinsip akuntansi, Terjemahan Marianus Sinaga, Edisi 14, Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Sinuraya, Selamat,1990. Pengantar ilmu akuntansi, Jil. 1. Medan : Adeputra.
Smith, Jay M. [and] K. Fred Skousen,1994. Intermediate, Edisi Kesembilan, Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara 10
 Warsono, Sony. Arif Darmawan, dan M.Arsyadi Ridha.
2009. Akuntansi itu logis dan mudah.Asgard Chapter Yogyakarta.
Alam S.2006. Ekonomi Akuntansi, esis Jakarta.
Raharjo, Sri. 1994. Akuntansi Dasar. Kanisius Yogyakarta
·    
Sumber :
http://dasar-akuntansi.blogspot.com/2009/09/pendahuluan-dasar-dasar-akuntansi.html
http://www.membuatblog.web.id/2010/02/dasar-dasar-akuntansi.html
http://ansorizaeni01.wordpress.com/fin-accounting-tax/fin-accounting/acconting-siklus-accounting-cycle/
http://reynold-maidangkay.blogspot.com/2011/02/siklus-akuntansi.html
http://harisahmad.blogspot.com/2011/01/makalah-dasar-dasar-akuntansi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar