!-- DahsyAd - ad code starts -->

Minggu, 30 Oktober 2011

Ekonomi Mikro 1

Ekonomi Mikro

Bagian 1

 Analisis dalam teori ekonomi mikro dibuat berdasarkan pemikiran bahwa :

a.       Kebutuhan dan keinginan manusia adalah tidak terbatas.
b.      Kemampuan faktor-faktor produksi menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat adalah terbatas.

  
Model permintaan dan penawaran menjelaskan bagaimana harga beragam sebagai hasil dari keseimbangan antara ketersediaan produk pada tiap harga (penawaran) dengan kebijakan distribusi dan keinginan dari mereka dengan kekuatan pembelian pada tiap harga (permintaan). Grafik ini memperlihatkan sebuah pergeseran ke kanan dalam permintaan dari D1 ke D2 bersama dengan peningkatan harga dan jumlah yang diperlukan untuk mencapai sebuah titik keseimbangan (equibilirium) dalam kurva penawaran (S).

Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya.Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).

Kebalikan dari ekonomi mikro ialah ekonomi makro, yang membahas aktivitas ekonomi secara keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, berbagai kebijakan perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas beragam tindakan pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak) terhadap hal-hal tersebut.[

PELAKU-PELAKU KEGIATAN EKONOMI

1.     Rumah Tangga

Rumah tangga adalah pemilik berbagai faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian, sektor ini menyediakan tenaga kerja dan tenaga usahawan, barang-barang model, kekayaan alam dan harta tetap lainnya.

2.     Perusahaan

Perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seorang atau sekumpulan orang dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Kegiatan mereka dalam perekonomian ialah mengorganisasikan faktor-faktor produksi sedemikian rupa sehingga kebutuhan rumah tangga berupa barang dan jasa dapat diproduksi dengan sebaik-baiknya.

3.     Pemerintah

Pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi, termasuk didalamnya adalah departemen pemerintah, badan yang mengatur penanaman modal, bank sentral, pemerintah daerah, angkatan bersenjata dan sebagainya.

4.     Masyarakat Luarnegeri

Masyarakat Luar negeri adalah pelaku ekonomi yang terdiri dari rumah tangga , perusahaan dan pemerintah dari Negara lain.



Hukum Permintaan
Interaksi antara pembeli dan penjual di pasar akan menentukan tingkat harga barang dan jumlah barang yang diperjual belikan di pasar. Selanjutnya muncul teori permintaan (demand) dan teori penawaran (supply), dimana teori permintaan menerangkan tenang sifat permintaan para pembeli terhadap suatu barang, sedangkan teori penawaran menerangkan sifat para penjual dalam menawarkan suatu barang yang akan dijualnya. Dengan menggabungkan permintaan oleh pembeli dan penawaran oleh penjual, maka dapat ditujukan bagaimana interaksi antara pembeli dan penjual dalam menentukan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah barang yang akan diperjual belikan.

Teori penawaran dan permintaan biasanya mengasumsikan bahwa pasar merupakan pasar persaingan sempurna. Implikasinya ialah terdapat banyak pembeli dan penjual di dalam pasar, dan tidak satupun diantara mereka memiliki kapasitas untuk mempengaruhi harga barang dan jasa secara signifikan. Dalam berbagai transaksi di kehidupan nyata, asumsi ini ternyata gagal, karena beberapa individu (baik pembeli maupun penjual) memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga. Seringkali, dibutuhkan analisa yang lebih mendalam untuk memahami persamaan penawaran-permintaan terhadap suatu barang. Bagaimanapun, teori ini bekerja dengan baik dalam situasi yang sederhana.

TEORI PERMINTAAN
Teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah permintaan dan harga.
Faktor-faktor terpenting dalam penentuan permintaan antara lain :
-          Harga barang itu sendiri.
-          Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut.
-          Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat.
-          Cita rasa masyarakat.
-          Ramalan mengenai keadaan masa yang akan datang.

Dalam analisis ekonomi dianggap bahwa “permintaan suatu barang terutama dipengaruhi oleh tingkat harganya”. Oleh sebab itu dalam teori permintaan yang terutama dianalisis adalah hubungan antara jumlah permintaan suatu barang dengan harga barang tersebut. Analisis tersebut diasumsikan bahwa “faktor-faktor” lain tidak mengalami perubahan” atau ceteris paribus. Dengan demikian, bila harga suatu barang meningkat, maka kuantitas (jumlah) barang yang diminta akan berkurang atau menurun, dengan asumsi ceteris paribus berlaku. Apabila dinyatakan dalam tabel, "permintaan" dapat dimisalkan sebagai berikut :

Tabel 2.1. Perubahan Permintaan Barang
Harga
Jumlah yang dibeli
Rp. 200,00
Rp. 300,00
Rp. 400,00
Rp. 500,00
Rp. 600,00
Rp. 700,00
Rp. 800,00
100 unit
90 unit
80 unit
70 unit
60 unit
50 unit
40 unit

Apabila dinyatakan dalam bentuk grafis, tabel di atas dalam diagram sbb :
Gambar 2.1. Kurva Permintaan

Apabila dinyatakan dalam bentuk matematis dapat ditulis :

Qd = f(H, Hs, Hk, Y, t)

dimana :
Qd  = Jumlah barang yang diminta
H = Harga barang yang bersangkutan
Hs   = Harga barang substitusi
Hk = Harga barang komplementer
Y = Pendapatan konsumen\
t   = Selera (taste), biasanya faktor ini dihilangkan karena sulit untuk mengukurnya secara kuantitatif.

Rumusan tersebut dapat dibaca sbb : Jumlah barang tertentu yang diminta tergantung atas tingkat harga barang tersebut, harga barang lain yang bersifat substitusi, tingkat harga barang lain yang bersifat komplementer, pendapatan konsumen dan selera. Keunggulan pendekatan matematis dibanding dengan grafis yaitu tidak diharuskan pernyataan ceteris paribus.

HARGA DAN PERMINTAAN

Dalam hukum permintaan dijelaskan sifat hubungan antara permintaan suatu barang dengan tingkat harganya. Hukum permintaan pada hakekatnya adalah hipotesis yang menyatakan “makin rendah harga suatu barang, maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut dan sebaliknya makin tinggi harga suatu barang, maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut
.
Jumlah permintaan dan tingkat harga memiliki hubungan seperti tersebut karena :
·         Kenaikan harga menyebabkan para pembeli mencari barang lain yang dapat digunakan sebagai pengganti terhadap barang yang mengalami kenaikan harga. Sebaliknya, apabila harga turun, maka orang mengurangi pembelian terhadap barang lain yang sama jenisnya dan menambah pembelian terhadap barang yang mengalami penurunan harga.

·         Kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil para pembeli berkurang, pendapatan yang merosot tersebut memaksa para pembeli untuk mengurangi pembelian terhadap berbagai jenis barang terutama barang yang mengalami kenaikan harga.

PENGARUH FAKTOR BUKAN HARGA TERHADAP PERMINTAAN

Dalam kenyataan banyaknya permintaan terhadap sesuatu barang juga ditentukan oleh banyak faktor lain. Oleh sebab itu dalam melakukan analisis mengenai teori permintaan, juga perlu melakukan analisis bagaimana faktor penting lainnya dapat mempengaruhi permintaan, antara lain :
-          Harga Barang Lain
·         Barang Pengganti.
·         Barang Pelengkap.
·         Barang Netral.
-          Pendapatan Para Pembeli
·         Barang Inferior.
·         Barang Esensial.
·         Barang Normal.
·         Barang Mewah.
-          Beberapa faktor Lainnya.
·         Distribusi Pendapatan.
·         Cita Rasa Masyarakat.
·         Jumlah Penduduk.
·         Ekspektasi Tentang Masa Depan.


Hukum Penawaran

TEORI PENAWARAN
Permintaan hanya akan terpengaruhi bila para penjual dapat menyediakan barang-barang yang diperlukan. Hal ini akan mempengaruhi tingkah laku penjual dalam menyediakan atau menawarkan barang-barang yang diperlukan masyarakat di pasar serta menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan penawaran barang yang akan dijual.
Faktor-faktor terpenting dalam penentuan penawaran antara lain :
-          Harga barang itu sendiri.
-          Harga barang-barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut.
-          Biaya produksi.
-          Tujuan-tujuan operasi perusahaan tersebut.
-          Tingkat teknologi yang digunakan.

Dalam analisis mengenai penawaran akan dilakukan analisis satu                        per satu faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran. Dengan memisalkan faktor-faktor lain dianggap tetap (ceteris paribus), maka analisis yang   utama adalah “penawaran suatu barang terutama dipengaruhi oleh harga (ada hubungan tingkat harga dengan jumlah barang yang ditawarkan penjual)”

Penawaran didefinisikan sebagai kuantitas barang yang ditawarkan di pasar pada berbagai tingkat harga. Hukum penawaran menyatakan : bila harga sesuatu barang meningkat, maka produsen akan berusaha meningkatkan jumlah barang yang dijualnya. Sebaliknya, jika harga turun, produsen cenderung akan mengurangi jumlah barang yang dijual.
Secara tabel penawaran dapat dimisalkan sbb :

 Tabel 3.1. Penawaran Barang

Harga
Jumlah yang dibeli
Rp. 200,00
Rp. 300,00
Rp. 400,00
Rp. 500,00
Rp. 600,00
Rp. 700,00
Rp. 800,00
100 unit
90 unit
80 unit
70 unit
60 unit
50 unit
40 unit


Secara grafis kurva penawaran dapat digambarkan sbb :

Gambar 3.1. Kurva Penawaran

Secara matematis, fungsi penawaran dapat ditulis sbb:

Qs = f(H1, H2, B, t)

dimana :
Qs : jumlah barang yang ditawarkan
H1 : harga barang yang ditawarkan
H2 : harga barang lain
B : budget (anggaran)
t : tehnologi

 

HARGA DAN PENAWARAN

Dalam hukum penawaran dijelaskan bahwa suatu pernyataan yang menjelaskan tentang sifat hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan para penjual.

Jadi hukum penawaran pada hakekatnya adalah hipotesis yang menyatakan “makin tinggi harga suatu barang, maka semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual dan sebaliknya makin rendah harga suatu barang, maka semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan.

PENGARUH FAKTOR BUKAN HARGA TERHADAP PENAWARAN

Dalam kenyataan banyaknya penawaran terhadap sesuatu barang juga ditentukan oleh banyak faktor lain. Oleh sebab itu dalam melakukan   analisis mengenai teori penawaran, juga perlu melakukan analisis bagaimana faktor penting lainnya dapat mempengaruhi penawaran, antara lain :

-          Harga Barang Lain
Apabila terjadi kenaikan harga pada barang lain, konsumen akan membeli barang yang mempunyai fungsi yang sama dengan harga yang terjangkau, kenaikan permintaan ini akan mendorong produsen untuk menaikan produksi dan penawarannya.
-          Biaya untuk Memperoleh Faktor Produksi
Kenaikan pengeluaran faktor produksi (biaya produksi) akan berakibat mengurangi keuntungan suatu perusahaan, sehinga mereka akan melakukan efisiensi atau pindah ke usaha lain. Tindakan ini dapat mengurangi penawaran dalam suatu kegiatan ekonomi    tertentu.
-          Tujuan-Tujuan Perusahaan
Tujuan-tujuan yang berbeda dari setiap perusahaan untuk memaksimumkan keuntungan, menimbulkan efek yang berbeda terhadap tingkat produksi. Dengan demikian penawaran sesuatu barang akan berbeda sifatnya bila terjadi perubahan dalam tujuan yag ingin dicapai perusahaan.
-          Tingkat Teknologi
Kenaikan produksi dan perkembangan ekonomi yang sangat pesat dapat disebabkan oleh penggunaan teknologi yang semakin modern. Penggunaan teknologi dapat mengurangi biaya produksi, mempertinggi produktifitas, mempertinggi mutu barang dan menciptakan barang-barang yang baru, sehingga menimbulkan efek : produksi dapat ditambah dengan cepat dan biaya semakin murah. Jadi kemajuan teknologi dapat menimbulkan kenaikan penawaran.

PERUBAHAN PERMINTAAN ATAU PENAWARAN SECARA SENDIRI-SENDIRI

-          Efek Pertambahan Permintaan
Perubahan menyebabkan keadaan keseimbangan berpindah, dimana kenaikan permintaan menyebabkan harga naik dan barang yang dijualbelikan bertambah.
-          Efek Pertambahan Penawaran
Perubahan menyebabkan keadaan keseimbangan berpindah, dimana kenaikan penawaran menyebabkan harga turun dan barang yang dijual belikan bertambah.
-          Efek Pengurangan Permintaan
Perubahan menyebabkan keadaan keseimbangan berpindah, dimana pengurangan permintaan menyebabkan harga turun dan barang yang dijualbelikan berkurang.
-          Efek Pengurangan Penawaran
Perubahan menyebabkan keadaan keseimbangan berpindah, dimana pengurangan penawaran menyebabkan harga naik dan barang yang dijual belikan berkurang.

PERUBAHAN PERMINTAAN ATAU PENAWARAN SECARA SERENTAK

Beberapa kemungkinan :
·         Perubahan mungkin berlaku ke arah yang sama, yaitu sama-sama mengalami kenaikan atau penurunan.
·         Perubahan mungkin berlaku ke arah yang berlawanan, yaitu permintaan turun tetapi penawaran bertambah atau sebaliknya.
·         Apabila pertambahan permintaan sama dengan pertambahan penawaran, maka tingkat harga tidak berubah.
·         Apabila pertambahan permintaan kurang dari perambahan penawaran harga akan merosot.


 
Gambar 3.2. Siklus Permintaan dan Penawaran

Pergeseran kurva permintaan


pergeseran Kurva Penawaran

Teori penawaran dan permintaan ( bahasa Inggris: supply and demand) dalam ilmu ekonomi, adalah penggambarkan atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual dari suatu barang.  

Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisa ekonimi mikro terhadap perilaku para pembeli dan penjual, serta interaksi mereka di pasar. Ia juga digunakan sebagai titik tolak bagi berbagai model dan teori ekonomi lainnya. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas. Model ini mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang dapat mengubah keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau penawaran.

Soal:
Pada harga Rp. 2.500 per buah sebuah perusahaan dapat menjual 3.000 buah genting kaca. Pada saat harganya meningkat menjadi Rp. 5.000 perbuah perusahaan mampu menyediakan genting kaca sebanyak 4000 buah. Buatlah grafik fungsi penawarannya!
Jawab:

a.    P1= 2.500, Q1= 3000 dan
P2= 5.000, Q2= 4000

b.    Titik potong sumbu
P1 (2.500, 3.000) dan P2 (5.000, 4.000)

c.    Gradien                 P2 – P1
m=
        Q2 – Q1

     5000 - 2500
                             4000 - 3000
                        =  2,5 

Keseimbangan Pasar
Keseimbangan antara Permintaan dan Penawaran akan menghasilkan suatu tingkat harga tertentu yang stabil. Pada tingkat harga tersebut, kuantitas barang yang diminta sama dengan kuantitas barang yang ditawarkan. Sedangkan tingkat harga lainnya akana mengakibatkan disekuilibrium (ketidak seimbangan pasar), dan bersifat labil (mudah sekali berubah karena tariktarikan berbagai faktor).


 
Secara grafis dapat digambarkan sbb :


Gambar 3.3. Titik Keseimbangan (Ekuilibrium)

Jika Hek < H, akan mengakibatkan Qs > Qd atau excess supply (kelebihan suplai barang), yang akan menekan harga ke bawah. Jika Hek > H, akan mengakibatkan Qs < Qd atau excess demand (kelebihan jumlah barang yang diminta), yang akan mendorong harga barang jadi menaik. Keadaan akan stabil pada saat Hek = H, karena Qs = Qd (jumlah barang yang ditawarkan produsen sama dengan jumlah barang yang dikehendaki konsumen pada harga tersebut).


Gambar Pergeseran Harga Keseimbangan Pasar

Rumus Harga Keseimbangan Pasar
 



ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

DERAJAT KEPEKAAN PERMINTAAN (ELASTISITAS PERMINTAAN)
Pengertian Elastisitas permintaan menggambarkan derajat kepekaan fungsi permintaan terhadap perubahan yang terjadi pada variabel-variabel yang mempengaruhinya.

Macam Elastisitas Permintaan
1.   Elastisitas Harga (barang sendiri) atau lengkapnya elastisitas harga dari permintaan atau elastisitas permintaan terhadap harga.
Elastisitas Harga yaitu suatu konsep yang dimaksudkan untuk mengukur derajaat perubahan kuantitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan harga barang tersebut.
Macam Elastisitas Harga :

 Dengan rumus:



 Dengan rumus:


Dengan rumus:





a.   Elastisitas Titik (Point Elasticity)
Secara matematis sbb :

dimana :
EHx : elastisitas (titik) harga dari permintaan barang X
∆X : perubahan jumlah barang yang diminta
∆Hx : perubahan harga barang X
X : jumlah barang yang diminta
Hx : Harga barang X
EHx < 1 : tak elastis
EHx = 1 : unitary
EHx > 1 : elastis
b.   Elastisitas busur (arc elasticity)
Secara matematis sbb :

dimana :
Hx1 : harga barang semula
Hx2 : harga barang setelah berubah
X1 : jumlah barang semula
X2 : jumlah barang setelah berubah          

Secara grafis sbb :

Gambar 4.1. Kurva Elastisitas Barang

2.   Elastistas Harga Silang
Elastisitas harga silang yaitu merupakan derajat kepekaan permintaan barang X terhadap perubahan harga barang lain.
Secara matematis sbb :

dimana :
Hy : Harga barang lain
∆Hy : perubahan harga barang lain.

Ada tiga macam hubungan antara barang X dengan barang lain:
1). EHx < 0 : hubungan komplementer
2). EHx > 0 : hubungan substitusi
3). EHx = 0 : hubungan netral

3.   Elastisitas Pendapatan
Elastisitas pendapatan yaitu merupakan derajat kepekaan permintaan barang X terhadap perubahan pendapatan atau anggaran belanja konsumen.
Secara matematis elastisitas titik pendapatan sbb


dimana :
∆M : perubahan pendapatan konsumen
M : Pendapatan konsumen

Sedang elastisitas busur pendapatan sbb :

bila Ep > 0 : barang normal
bila Ep < 0 : barang inferior
bila Ep < 1 : barang-barang kebutuhan pokok
bila Ep > 1 : barang-barang tidak pokok (barang mewah)


Faktor Penentu Elastisitas Permintaan
Ada beberapa faktor yang menimbulkan perbedaan dalam elasisitas permintaan berbagai barang, yaitu :

  1. Banyaknya Barang Penganti yang Tersedia
Bila suatu barang mempunyai banyak barang pengganti,permintaan cenderung untuk bersifat elastis. Perubahan harga yang kecil saja akan menimbulkan perubahan yang besar terhadap permintaan.
Permintaan terhadap barang yang tidak banyak mempunyai barang pengganti adalah bersifat tidak elastik, karena :
1)   Jika harga naik para pembeli sukar memperoleh barang pengganti, sehingga permintaan tidak banyak berkurang
2)   Jika harga turun permintaannya tidak banyak bertambah, karena tidak banyak tambahan pembeli yang pindah dari membeli barang yang bersaingan dengannya.
”Semakin banyak jenis barang pengganti terhadap suatu barang, semakin elastis sifat permintaannya”
  1. Persentasi Pendapatan yang Dibelanjakan
Besarnya bagian pendapatan yang digunakan untuk membeli suatu barang dapat mempengaruhi elastisitas permintaan terhadap barang tersebut.
”Semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk membeli suaru barang, semakin elastis permintaan akan barang tersebut”
  1. Jangka Waktu Analisis
Lamanya pengamatan terhadap perubahan harga barang berpengaruh terhadap elastisitas.
”Semakin lama jangka waktu yang digunakan analisis  terhadap permintaan, semakin elastis permintaan akan barang tersebut”

Manfaat dari Menaksir Elastisitas Permintaan
-          Bagi Perusahaan, faktor tersebut dapat menjadi landasan dalam menyusun kebijakan penjualan
-          Bagi Pemerintah, dapat menjadi alat untuk meramalkan kesuksesan dari kebijakan ekonomi yang akan dilaksanakan.

DERAJAT KEPEKAAN PENAWARAN (ELASTISITAS PENAWARAN)
Pengertian Elastisitas permintaan menggambarkan derajat kepekaan fungsi penawaran terhadap perubahan yang terjadi pada variabel-variabel yang mempengaruhinya. Atau mengukur responsip penawaran sebagai akibat perubaan harga.
Koefisien Elastis Penawaran, dihitung dengan menggunakan rumus :

        Persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan
Es = ----------------------------------------------------------------------
                Persentase perubahan harga

Faktor Penentu Elastisitas Penawaran
Dua faktor yang peting dalam menentukan elasisitas penawaran berbagai barang, yaitu :

  1. Sifat Perubahan Biaya Produksi
Penawaran akan tidak bersifat elastis apabila kenaikan penawaran hanya dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya yang sangat tinggi. Bila biaya tambahan yang dikeluarkan tidak terlalu tinggi, penawaran akan bersifat elastis.
  1. Jangka Waktu Analisis
Dalam menganalisis pengaruh waktu kepada elastisitas penawaran, dibedakan atas 3 jenis jangka waktu, yaitu :
1)   Masa sangat singkat, yaitu : masa waktu dimana para penjual tidak dapat merubah penawarannya (penawaran bersifat tidak elastis sempurna).
2)   Jangka Pendek, dimana kapasitas alat-alat produksi yang ada tidak dapat ditambah, kenaikan produksi dilakukan dengan cara menggunakan faktor-faktor produksi secaa lebih intensif. (penawaran bersifat tidak elastis)
3)   Jangka Panjang, produksi dan jumlah barang yang ditawarkan dapat dengan mudah ditambah dalam jangka panjang (penawaran bersifat elastis)

 Dengan rumus:






TEORI PERMINTAAN KONSUMEN PENDEKATAN UTILITY

TEORI PERILAKU KONSUMEN
Menerangkan perilaku pembeli dalam menggunakan dan membelanjakan pendapatan yang diperolehnya, yaitu :
·         Alasan para pembeli / konsumen untuk membeli lebih banyak barang pada harga yang lebih rendah akan mengurangi pembelian pada harga yang tinggi.
·         Bagaimana seseorang konsumen menentukan jumlah dan komposisi dari barang yang akan dibeli dari pendapatan yang diperolehnya.

Nilai guna (utility) adalah kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi barang-barang. Jika kepuasan itu makin tinggi, maka makin tinggi pula nilai gunanya (utility-nya).

PENDEKATAN TEORI PERILAKU KONSUMEN :
·         Pendekatan Nilai Guna (Utility) Kardinal, dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif.
·         Pendekatan Nilai Guna (Utility) Ordinal, manfaat atau kenikmatan yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsi barang-barang tidak dikuantifikasi.

TEORI NILAI GUNA
Kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi barang semakin tinggi, maka makin tinggi pula nilai gunanya (utility-nya). Terbagi atas :
·         Nilai Guna Total (Total Utility/TU) : jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu.
·         Nilai Guna Marginal (marginal Utility/MU) : pertambahan/pengurangan kepuasan sebagai akibat dari penambahan/pengurangan penggunaan suatu unit barang tertentu.

Hipotesis utama teori nilai guna : hukum nilai guna marginal yang semakn menurun, menyatakan bahwa tambahan nilai guna yang akan diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan suatu barang akan menjadi lebih sedikit apabila orang tersebut terus menambah konsumsinya atas barang tersebut.

MEMAKSIMALKAN NILAI GUNA (UTILITY)
Dalam keadaan dimana harga-harga berbagai macam barang adalah berbeda, syarat yang harus dipenuhi untuk memberikan nilai guna yang maksimum adalah : setiap rumah yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan berbagai jenis barang akan memberikan nilai guna marginal   yang sama besarnya.

Hipotesis :
·         Seseorang akan memaksimumkan nilai guna dari barang-barang yang dikonsumsinya apabila perbandingan nilai guna marginal berbagai barang tersebut adalah sama dengan perbandingan harga-harga barang tersebut.
·         Seseorang akan memaksimumkan nilai guna dari barang-barang yang dikonsumsinya apabila nilai guna marginal untuk setiap rupiah yang dikeluarkan adalah sama untuk setiap barang yang dikonsumsikan.

SURPLUS KONSUMEN

Surplus konsumen, yaitu kelebihan atau perbedaan antara kepuasan total atau total utility (yang dinilai dengan uang) yang dinikmati konsumen dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu dengan pengorbanan totalnya (yang dinilai dengan uang) untuk memperoleh atau mengkonsumsikan jumlah barang tersebut.

Secara grafis sbb:

 
Gambar 5.1. Surplus Konsumen

 

Kesediaan Membayar (willingness to pay)

Kesediaan Membayar adalah jumlah maksimum yang mau dibayar oleh konsumen untuk memperoleh suatu barang. Sedangkan surplus konsumen (consumer surplus) adalah selisih antara kesediaan konsumen membayar dengan nilai yang sesungguhnya ia bayarkan.

Sebagai contoh, umpamakan saja anda memiliki album rekaman pertama Elvis Presley yang sekarang sudah amat langka. Karena anda bukan penggemar berat Elvis, maka anda berniat menjualnya. Untuk memperoleh harga tertinggi, maka ia mengadakan lelang.

Ada empat orang penggemar Elvis, mereka adalah John, Paul, Ringo dan George.  Mereka mau membeli namun dengan dibatasi oleh jumlah maksimum yang mau mereka bayarkan untuk membelinya. Tabel 1 memperlihatkan harga maksimum yang mau mereka bayarkan. Batas maksimal yang mau dibayarkan oleh masing-masing pembeli itulah yang disebut dengan Kesediaan Membayar.

Tabel. 5.1. Empat Kesediaan Membayar dari Para Calon Pembeli

Calon Pembeli
Kesediaan Membayar ($)
John
Paul
George
Ringo
100
80
70
50

Setelah dilakukan tawar menawar, maka album tersebut terjual pada John yang mau membayar $100, namun kenyataannya ia hanya membayar $80 karena penawar yang lain tidak mau membayar lebih dari $80. John memperoleh keuntungan ekstra sebesar $20, dan keuntungan inilah yang disebut sebagai surplus konsumen. Sedangkan tiga penawar yang lain tidak mendapat surplus konsumen karena mereka tidak mendapatkan album dan juga tidak membayar apa-apa.

Apa yang Diukur oleh Surplus Konsumen?
Tujuan mempelajari konsep surplus konsumen ini adalah untuk membuat penilaian normatif tentang diinginkan atau tidaknya hasil yang dibuahkan oleh mekanisme pasar. Surplus konsumen pada dasarnya mengukur manfaat atau keuntungan yang diterima pembeli dari suatu barang, berdasarkan penilaian konsumen itu sendiri. Kunci untuk tetap menyadari pentingnya surplus konsumen adalah dengan menghormati preferensi (pilihan atau kecenderungan perilaku) pembeli.

Namun disebagian besar pasar kita dapat menyimpulkan dengan aman bahwa surplus konsumen merupakan cerminan kesejahteraan ekonomis para konsumen. Para konsumen biasanya mengasumsikan bahwa para pembeli adalah para pembuat keputusan yang rasional sehingga preferensi mereka harus dihormati.

SURPLUS PRODUSEN

Misalnya, ketika anda ingin mengecat rumah anda, maka anda akan mencari tukang cat, anda mendapati empat tukang yang bersedia yakni Mary, Louise, Georgia, dan Paman anda sendiri. Agar mendapat harga termurah, maka anda mengadakan lelang.

Pada prinsipnya, keempat tukang cat itu mau menjual jasanya asalkan harga yang mereka terima lebih besar daripada biaya pengecatan. Di sini istilah Biaya (cost) adalah nilai segala sesuatu yang harus dikorbankan penjual dalam memproduksi suatu barang. Di dalamnya harus tercakup semua pengeluaran (untuk membeli cat, kuas, sewa tangga, dll), serta nilai waktu yang mereka habiskan untuk mengecat rumah anda. Tabel 5.2 menunjukkan biaya yang mereka ambil.

Tabel 5.2. Empat Kesediaan Menjual dari Para Calon Penjual
Calon Penjual Jasa
Kesediaan Menjual ($)
Mary
Louise
Georgia
Paman Anda
900
800
600
500


Lelang dimulai, karena keempat tukang cat itu sama-sama menginginkan pekerjaan, mereka bersaing menurunkan harga hingga batas minimal, yakni mendekati atau sama dengan kesediaan menjualnya. Begitu Paman anda menawarkan ongkos hanya sebesar $600 atau sedikit lebih rendah, maka ia pun langsung mengungguli tiga tukang cat lainnya karena ia sendiri yang mau mengecat rumah anda dengan ongkos di bawah $600.

Keuntungan yang diterima paman anda adalah, selain bisnisnya berjalan lancar, si paman mendapat keuntungan tambahan dengan menerima bayaran sedikit dibawah $600, karena ia mampu mengerjakannya dengan ongkos $500. dalam kasus ini paman anda dikatakan memperoleh surplus produsen, yaitu jumlah pembayaran yang diterima penjual dikurangi biaya yang dipikulnya.

 

Soal :
Diketahui penawaran barang: Qo= -5400+ 2Po. Jika keseimbangan sebesar Rp. 3200. berapa surplus atau premi produsennya?

Jawab:
pada saat P= 3200 maka Q= -5400+2(3200)
                                          = 1000
pada saat Q= 0 msks 0= -5400+2P
2P= 5400
 P= 2700

 
surplus produsen (SP) adalah luas segitiga yang di arsir:
SP= {(3200-2700) x 1000}/2= 250000


sumber :

http://ekonomikro.blogspot.com/2011/09/rangkuman-pengantar-ekonomi-mikro-prof.html

sonilaksono.yolasite.com/.../...

myzakian.com

id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_mikro

http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=2789893746317428839

http://www.bized.co.uk/sites/bized/files/images/circfl_c.ghttp://www.bized.co.uk/sites/bized/files/images/circfl_c.gif
http://gozaligunadarma.blogspot.com/2011/04/kurva-permintaan-dan-penawaran.html
http://arumtiasnugraheni.blogspot.com/2011_03_01_archive.html
http://www.belajar.kemdiknas.go.id/index.php?display=view&ack=1&list=2&mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Modul%20Online/view&id=50&uniq=all