!-- DahsyAd - ad code starts -->

Sabtu, 26 November 2011

Teori Produksi ( 8 )

Teori Produksi (8)


Struktur Pasar
Pasar output adalah pertemuan antara permintaan output dan penawaran output.Pada sisi permintaan,pasar output mempunyai ciri-ciri yang sama, yaitu bahwa permintaan pasar adalah penjumlahan dari permintaan konsumen yang jumlahnya banyak sekali.Namun pada sisi penawarannya, jumlah penjual bervariasi dari jumlah yang sangat banyak sampai jumlah yang sedikit,bahkan hanya satu penjual.Berdasarkan jumlah penjual yang ada,struktur pasar output dibedakan menjadi empat, yaitu :

1.     Pasar Persaingan Sempurna (perfect competitive market) : pasar dengan jumlah penjual sangat banyak.
2.     Pasar Monopoli : pasar dengan hanya satu penjual.
3.     Pasar Oligopoli : pasar dengan jumlah penjual sedikit.
4.     Pasar Persaingan Monopolistik : pasar dengan banyak penjual tetapi produk produknya heterogen, sehingga masing-masing penjual dapat mempengaruhi harga.
Ketiga pasar terakhir termasuk dalam pasar persaingan tidak sempurna  (imperfect competitive market).

A.Pasar Persaingan Sempurna
Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena struktur pasar ini akan dapat menjamin berlangsungnya aktivitas produksi dengan tingkat efisiensi yang tinggi.Oleh karena itu dalam analisis ekonomi sering digunakan asumsi bahwa perekonomian merupakan pasar persaingan sempurna.Tetapi dalam praktek tidak mudah untuk menentukan suatu industri dapat digolongkan ke dalam pasar persaingan sempurna yang sesungguhnya (sesuai teori).Umumnya, yang ada adalah yang mendekati ciri-ciri struktur pasar tersebut.Namun,sebagai landasan teori untuk analisis ekonomi, mempelajari ciri-ciri pasar persaingan sempurna adalah sangat penting.
Asumsi-Asumsi

Model persaingan sempurna didasari oleh asumsi-asumsi sebagai berikut:
1. Terdapat sangat banyak penjual dan pembeli. Oleh karena terdapat sangat banyak produsen atau perusahaan, maka setiap produsen atau perusahaan hanya memasok produk sebagian kecil saja dari total produk yang ditawarkan di pasar.Pembeli juga sangat banyak sehingga secara individual mereka tidak mempunyai kekuatan monopsoni untuk mempengaruhi mekanisme di dalam pasar.
2. Produk yang dihasilkan oleh para produsen adalah homogen. Pasar diartikan sebagai gabungan dari produsen yang memproduksi produk yang homogeny atau identik. Ini berarti bahwa antara produk dari produsen yang satu dengan produk dari produsen yang lain bersifat substitusi sempurna.Oleh karena itu,para pembeli tidak dapat membedakan produk- produk dari produsen yang berbeda.
3. Setiap produsen adalah pengambil harga ( price taker).Implikasi dari kedua asumsi di atas adalah bahwa produsen secara individual tidak dapat mempengaruhi harga pasar yang berlaku dengan mengubah jumlah produk yang ditawarkan. Dengan demikian setiap produsen hanya menerima harga pasar.Produsen dapat menawarkan produk berapapun jumlahnya dengan harga pasartersebut.
4. Perusahaan-perusahaan bebas masuk dan keluar pasar ( free entry and exit of firms).Tidak ada hambatan bagi setiap perusahaan untuk masuk ke pasar atau keluar dari pasar.
5. Maksimisasi profit/keuntungan.Tujuan dari semua perusahaan adalah memaksimumkan keuntungan. Tidak ada tujuan lain.
6. Tidak ada regulasi dari pemerintah. Tidak ada intervensi pemerintah di dalam pasar ( seperti tarif, subsidi, pembatasan produksi, dan sebagainya). Struktur pasar di mana telah dipenuhi asumsi-asumsi di atas disebut pasar persaingan murni (pure competition). Untuk pasar persaingan sempurna (perfect competition)memerlukan asumsi-asumsi tambahan sebagai berikut.
7. Mobilitas faktor-faktor produksi sempurna. Faktor-faktor produksi bebas berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain melalui mekanisme ekonomi.Dengan kata lain, terjadi persaingan sempurna di dalam pasar input.
8. Pengetahuan sempurna ( perfect knowledge).Semua penjual dan pembeli diasumsikan mempunyai pengetahuan yang lengkap tentang kondisi pasar, baik kondisi sekarang maupun yang akan datang. Dengan demikian kondisi ketidakpastian di masa mendatang dapat diantisipasi.Informasi pasar dapat diperoleh dengan mudah dan tanpa biaya.Berdasarkan asumsi-asumsi di atas kita akan menganalisis ekuilibrium atau keseimbangan produsen/ perusahaan dan pasar/industri di dalam jangka pendek dan jangka panjang.Ekuilibrium produsen dicapai pada saat perusahaannya mencapai keuntungan maksimum. Ekuilibrium pasar atau industri dicapai apabila (a) semua perusahaan dalam posisi ekuilibrium, dan (b) jumlah produk semua perusahaan tersebut sama dengan jumlah permintaan semua konsumen.

Ekuilibrium Jangka Pendek
Analisis jangka pendek (shrot run), yaitu di mana dianggap bahwa setiap produsen tidak bisa menambah kapasitas pabriknya dan tidak mungkin bagi produsen-produsen baru masuk ke dalam pasar.Sedangkan analisis jangka panjang(long run) adalah di mana dimungkinkan adanya baik perluasan kapasitas pabrik oleh perusahaan-perusahaan yang telah ada maupun pembangunan pabrik-pabrik baru oleh pengusaha-pengusaha baru yang masuk ke pasar.

Ekuilibrium Perusahaan Jangka Pendek
Suatu perusahaan dalam kondisi ekuilibrium ketika ia mencapai keuntungan ( π ) maksimum. Keuntungan ( π ) didefinisikan sebagai perbedaan antara total cost (TC) dan total revenue (TR), sehingga dapat ditulis : π = TR – TC. Seperti telah dibahas pada Bab VI, bahwa ekuilibrium perusahaan secara grafis dapat ditunjukkan melalui dua pendekatan, yaitu (1) menggunakan kurve TR dan TC ( lihat Gb. 1),dan (2) menggunakan kurve MR dan MC (lihat Gb. 2) Di dalam Gb. 2 ditunjukkan posisi ekuilibrium perusahaan dengan menggunakan kurve TR dan TC dalam pasar persaingan sempurna. Kurve TR adalah suatu garis lurus melalui origin, menunjukkan bahwa harga output adalah konstan pada semua tingkat output.Produsen adalah price taker dan dapat menjual setiap outputnya pada harga pasar yang berlaku dengan TR naik proporsional dengan volume penjualannya. Slope kurve TR adalah marginal revenue (MR). MR ini konstan dan sama dengan harga pasar, karena semua unit output dijual pada harga yang sama.


Dengan demikian, MR = AR = Pq. Perusahaan mencapai keuntungan maksimum pada penjualan output Qe, di mana jarak vertikal antara kurvr TR dan kurve TC paling lebar.Pada penjualan output di bawahnya atau di atasnya, total keuntungan tidak maksimum. Pada penjualan di bawah QA ( disebelah kiri titik A) dan di atas QB (disebelah kanan titik B) perusahaan menderita kerugian.Di dalam Gb. 2. ditunjukkan kurve-kurve marginal cost (MC), average cost (AC) dan kurve permintaannya (D ).


Dalam persaingan sempurna kurve permintaan adalah juga kurve AR dan kurve MR.Kurve MC memotong kurve ATC pada titik minimumnya. Perusahaan mencapai keuntungan maksimum pada tingkat penjualan output di mana MR = MC, yaitu pada titik e, di mana kurve MC memotong kurve MR. Di sebelah kiri titik e, belum mencapai keuntungan maksimum, karena setiap penjualan unit output di sebelah kiri Qe masih memberikan keuntungan yang lebih tinggi dari marginal costnya. Di
sebelah kanan Qe, biaya setiap tambahan unit output lebih tinggi dari penerimaan (revenue) yang diperoleh dari penjualannya, sehingga total keuntungan berkurang dan dapat menderita kerugian. Dari bahasan ini dapat ditarik kesimpulan :

1. Jika MC < MR total keuntungan belum maksimum, perusahaan harus meningkatkan outputnya.
2. Jika MC > MR tingkat keuntungan menjadi menurun, perusahaan harus menghentikan produksinya.
3. Jika MC = MR tingkat keuntungan jangka pendek adalah maksimum.

Jadi syarat pertama untuk ekuilibrium perusahaan dalam jangka pendek adalah MR = MC. Namun, syarat ini belum cukup, karena pada kondisi di mana MR = MC belum tentu perusahaan dalam kondisi ekuilidrium.Dalam Gb.2. pada titik e’, di mana syarat MR = MC juga terpenuhi, tetapi perusahaan tidak dalam kondisi ekuilibrium, karena keuntungan maksimum pada tingkat output Qe > Qe’. Oleh karena itu, kondisi ekuilibrium membutuhkan syarat kedua yaitu bahwa pada saat berpotongan dengan kurve MR, MC menaik. Jadi, kurve MC memotong kurve MR harus dari bawah. Pada titik e, slope MC positif, sedangkan slope MR = 0, berarti slope MC > slope MR. Dengan demikian, syarat ekuilibrium perusahaan dalam jangka pendek adalah : (1) MC = MR dan (2) slope MC > slope MR.Dalam kenyataan, suatu perusahaan dalam kondisi ekuilibrium tidak berarti harus menerima keuntungan ( excess profit). Apakah perusahaan menerima keuntungan atau menderita kerugian tergantung pada tingkat biaya total rata-rata (ATC). Jika ATC di bawah tingkat harga ekuilibrium, perusahaan akan menerima keuntungan (excess profit) sebesar luas bidang PqABe (Gb.3). Jika ATC diatas harga ekuilibrium, perusahaan menderita kerugian sebesar FCePq (Gb. 7.4). Dalam kasus demikian, perusahaan hanya akan meneruskan produksinya jika masih mampu menutup biaya variabelnya.



menderita kerugian minimum.Titik di mana perusahaan dalam kondisi menutup biaya variabelnya disebut “closing-down point” atau dapat disebut sebagai titik di mana perusahaan menghentikan produksinya. Dalam Gb.5 “closing-down point” perusahaan ditandai oleh titik w. Jika harga turun di bawah Pw perusahaan tidak dapat menutup biaya variabelnya dan lebih baik menutup perusahaan.

Kurve Penawaran Perusahaan dan Industri
Kurve penawaran perusahaan adalah juga kurve MC yang menaik dan          terletak di atas AVC. Pada Gb.5 , kurve penawaran adalah kurve SMC mulai dari titik w ke kanan.Di bawah harga Pw output (Q) yang ditawarkan perusahaan adalah nol.Sepanjang harga naik diatas Pw, output yang ditawarkan akan naik.Kurve SMC menunjukkan volume-volume output (Q) yang dipilih oleh produsen untuk setiap tingkat harga.Sedangkan kurve penawaran juga kurve yang menunjukkan volume-volume output (Q) yang ditawarkan oleh seorang produsen pada berbagai tingkat harga.Jadi kurve SMC = kurve penawaran perusahaan.Kurve penawaran industri atau pasar adalah penjumlahan horizontal darikurve-kurve penawaran perusahaan. Sebagai contoh hanya ada dua perusahaan, A dan B di dalam pasar maka kurve penawaran pasar dapat digambarkan sebagai berikut (Gb.6).



Ekuilibrium Pasar Jangka Pendek
Ekuilibrium pasar tercapai bila volume output yang ditawarkan seluruh produsen di pasar sama dengan volume output yang dibutuhkan oleh seluruh konsumen.Kondisi ini secara grafis ditunjukkan oleh titik perpotongan antara kurve penawaran pasar dengan kurve permintaan pasar. Bagaimana pencapaian posisi ekuilibrium pasar persaingan sempurna,di mana terbentuk harga pasar dan kemudian para produsen menyesuaikan tingkat produksinya dengan harga tersebut,dapat digambarkan sebagai berikut (Gb.7).Arah pencapaian ekuilibrium pada Gb.7 tersebut dapat dijelaskan menggunakan bagan sebagai berikut:



Ekuilibrium Jangka Panjang
Dalam jangka panjang ada kemungkinan perluasan ( atau penciutan) kapasitas produksi dan masuknya perusahaan-perusahaan baru ke dalam pasar.Kedua faktor tersebut mengakibatkan adanya penambahan atau pengurangan volume output yang ditawarkan di pasar. Perusahaan-perusahaan yang telah ada akan menambah kapasitas produksi dan perusahaan-perusahaan baru akan masuk ke dalam pasar apabila perusahaan-perusahaan tersebut akan dapat memperoleh keuntungan (excess profit).Keuntungan ini dapat diperoleh apabila harga yang berlaku (jangka pendek) melebihi biaya rata-rata jangka panjang (Long Run Average Cost = LAC).Jadi jika P > LAC maka perusahaan-perusahaan yang ada akan memperluas kapasitas produksinya dan atau perusahaan-perusahaan baru akan masuk ke dalam pasar.Adanya perluasan kapasitas produksi dan pendirian pabrik-pabrik baru tersebut akan menyebabkan bertambahnya volume output yang ditawarkan di pasar dan selanjutnya menyebabkan harga turun.Hal ini secara grafis,ditandai dengan bergesernya kurve penawaran pasar ke kanan dan turunnya harga.Bila harga turun sampai tingkat di mana P = LAC,maka tidak ada lagi insentif bagi perusahaanperusahaan untuk menambah kapasitas produksi maupun perusahaan-perusahaan baru membangun pabrik-pabrik,karena pada saat ini tidak ada keuntungan lebih ( excess profit).Yang ada hanya keuntungan normal,yaitu keuntungan yang sudah termasuk dihitung dalam LAC.Jadi, keuntungan normal diperoleh pada tingkat output di mana P = LAC.Dengan demikian pada kondisi di mana P = LAC,tidak ada lagi penambahan kapasitas produksi dan pendirian pabrik baru.

Sumber :
http://dhani2009.wordpress.com/2011/04/14/produsen-dan-fungsi-produksi/
http://rinton.blogdetik.com/kurva-kemungkinan-produksi/
http://behindus.wordpress.com/category/ekonomi/page/2/
http://devieafriani.blogspot.com/2010/03/tugas-bab-4-fungsi-produksi.html
http://wiswi.wordpress.com/2011/03/05/ekonomi-mikro/
http://en.wikipedia.org/wiki/Isoquant
http://en.wikipedia.org/wiki/Isocost
http://en.wikipedia.org/wiki/Economies_of_scale
http://en.wikipedia.org/wiki/Returns_to_scale

Tidak ada komentar:

Posting Komentar